Salah Satu Varian Dalam Investasi Emas (3)

Ini adalah postingan terakhir mengenai topik investasi emas yang sudah kita bahas sebelumnya. Intinya disini saya cuma berusaha untuk menyimpulkan tentang mengapa produk ini tidak saya rekomendasikan untuk digunakan berdasarkan sudut pandang saya pribadi.
Karena profil risiko saya berbeda dengan anda, dan memang profil risiko ini akan berbeda antar pribadi, bukan berarti anda salah jika memutuskan untuk berinvestasi di produk ini. Paling tidak anda sudah tahu apa risiko yang mungkin akan anda hadapi.

Kenapa saya tidak merekomendasikan produk ini?

Saya akan cerita sedikit tentang pekerjaan saya di kantor. Kebetulan profesi saya saat ini berhubungan dengan pemberian kredit kepada perusahaan-perusahaan besar di Indonesia yang akhirnya mengharuskan saya untuk melakukan analisa kelayakan pemberian kredit kepada perusahaan-perusahaan tersebut.
Apa yang harus diperhatikan?
Salah satu yang paling penting adalah kondisi keuangan perusahaan tersebut dan juga kesesuaian pemberian kredit dengan kebutuhan perusahaan. Dari sisi pemberi kredit, yang dilihat sebenarnya simple: kemampuan perusahaan untuk membayar kembali semua pinjaman dan bunga sesuai jadwal yang telah disepakati.
Bagaimana cara melihatnya? Dari proyeksi keuntungan perusahaan di masa depan. Nah, untuk melakukan proyeksi yang tepat maka pengetahuan terhadap kinerja perusahaan dan bidang industri dimana perusahaan tersebut berusaha adalah hal yang mutlak harus dimiliki.
Dari sini bisa kita lihat apakah tingkat keuntungan perusahaan sebanding dengan bunga yang kita bebankan. Paling tidak kita harus memiliki info lengkap mengenai kegiatan operasi perusahaan yang akan kita beri pinjaman. Jika informasi yang kita dapatkan tidak lengkap, atau malah tidak ada informasi sama sekali, bisa dipastikan proposal kredit tersebut tidak dapat diproses.
Hal yang sama seharusnya diterapkan untuk berinvestasi. Sebagai pemilik modal, sudah seharusnya kita memiliki pengetahuan mengenai usaha dimana modal kita akan ditanamkan. Kurang bijak jika kita hanya percaya bahwa modal kita akan diberikan bunga sebesar sekian persen setiap bulannya tanpa mengetahui kewajaran tingkat bunga tersebut.
Apalagi dari sisi peminjam, semua angka janji profit yang disajikan pasti berdasarkan skenario terbaik. Nah, seperti juga dalam proses analisa kredit, dengan mengetahui usaha yang akan dilakukan maka dengan gampang kita bisa melakukan benchmarking untuk menilai kewajaran tingkat return yang dijanjikan.
Tanpa informasi ini maka pepatah ‘membeli kucing dalam karung’ berlaku untuk investasi kita.
Namun seperti yang sudah saya singgung di atas, semua ini kembali berpulang kepada pribadi kita masing-masing karena ini berhubungan dengan profil risiko setiap pribadi. Sah-sah saja jika anda merasa yakin dengan investasi ini dan siap menanggung semua risiko yang mungkin terjadi.
Paling tidak anda sudah tau ada risiko disini. Sama juga dengan proses pemberian kredit, secanggih apapun analisa sang analis, tetap tidak bisa melawan keputusan sang presiden direktur. Sebuah pengajuan kredit mungkin saja dikabulkan oleh presiden direktur walaupun dalam analisa pihak analis pemberian kredit tersebut seharusnya ditolak. Tentu saja ada pertimbangan-pertimbangan bisnis lain yang melandasi keputusan tersebut.
Tapi paling tidak, sang analis sudah membeberkan semua risiko yang mungkin terjadi dan sang presiden direktur tahu dengan jelas mengenai kemungkinan terburuk dari keputusannya.
Demikian sedikit masukan dari view pribadi saya. Satu saran saya, galilah informasi selengkap-lengkapnya sebelum menginvestasikan uang anda.
Selamat berinvestasi…

Leave a Reply