Dana Darurat: Definisi dan Aspek Penting

Sebelumnya saya banyak membahas mengenai cara menyiapkan anggaran rumah tangga, termasuk beberapa tips singkat yang bisa diikuti.

Penyusunan ini pada akhirnya bertujuan untuk memiliki suatu anggaran positif dengan tingkat cicilan hutang yang terkontrol serta alokasi investasi dan tabungan yang sesuai dengan tujuan keuangan di masa depan. Setelah itu, what’s next?

Definisi dana darurat

Dalam perencanaan keuangan keluarga saya, setelah anggaran ini berhasil saya bentuk, langkah berikutnya adalah menyiapkan dana darurat.

Apa sih dana darurat itu? Well, pasti banyak yang sudah familiar dengan topik ini, namun saya coba bahas lagi untuk anda yang mungkin belum begitu memahami hal ini, dan juga sebagai pembuka sebelum kita bahas lebih dalam lagi.

Definisi dana darurat secara umum

Sesuai namanya, Dana Darurat adalah suatu dana terpisah yang khusus disiapkan untuk menghadapi keadaan darurat, seperti terjadinya PHK, kebutuhan biaya karena sakit, biaya untuk kecelakaan di jalan, biaya saat tejadi kedukaan dalam keluarga, dan lain-lain.

Definisi dana darurat menurut Investopedia:

An account that is used to set aside funds to be used in an emergency, such as the loss of a job, an illness or a major expense. The purpose of the fund is to improve financial security by creating a safety net of funds that can be used to meet emergency expenses as well as reduce the need to use high interest debt, such as credit cards, as a last resort.

Definisi dana darurat dari Businessdictionary.com:

Money which is set aside for an emergency situation, such as unexpected unemployment or injury, or a natural disaster which destroys one’s home and belongings. Having an emergency fund should be part of any individual or family’s disaster plan.

Hal penting dari dana darurat

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari dana darurat:

  • Dana darurat harus dipisahkan dari rekening, instrumen investasi ataupun tabungan jangka pendek yang dimaksudkan untuk pemenuhan tujuan keuangan jangka pendek.
  • Dana darurat harus mudah diambil kapan saja dan dimana saja. Untuk itu rekening tabungan merupakan pilihan terbaik. Saat ini dengan adanya ATM Bersama dan ATM Prima, cukup pastikan bahwa tabungan yang digunakan tergabung dalam salah satu ataupun kedua jaringan ATM tersebut.
  • Dana darurat harus likuid dan dapat dicairkan saat dibutuhkan. Lagi-lagi untuk kriteria ini tabungan ber-ATM adalah pilihannya. Instrumen lain seperti deposito, RDPU dan LM bisa saja jadi pelengkap dengan pertimbangan bahwa instrumen-instrumen tersebut tidak selalu bisa dirubah jadi uang tunai (misalnya saat akhir minggu atau dini hari).
  • Dana darurat harus ditempatkan di instrumen yang aman, dalam arti memiliki risiko fluktuasi jangka pendek dan risiko default yang rendah.
  • Hasil investasi yang tinggi merupakan hal penting, namun bukan merupakan pertimbangan utama dalam memilih instrumen untuk penyimpanan dana darurat.

 Jumlah ideal dana darurat

Berikutnya, berapa jumlah ideal dana darurat masing-masing orang atau keluarga? Konsensus paling umum yang saya yakin anda semua sudah familiar adalah:
3x biaya hidup utk single
6x biaya hidup untuk pasangan
9x biaya untuk keluarga dengan 1 anak/tanggungan
12x biaya hidup untuk keluarga dengan 2 anak/tanggungan atau lebih.
Pertanyaannya, apakah konsep di atas berlaku saklak untuk semua orang? Dan biaya seperti apa yang menjadi dasar perhitungan dana darurat? Bisakah kita gunakan gaji sebagai faktor penghitung?
Mohon maaf, berhubung artikelnya sudah kepanjangan, nanti kita bahas di tulisan selanjutnya yah.

Sekian.

Image: https://www.jackiebeck.com

Leave a Reply