Merdeka Keuangan Bagi Kalangan Milenial

EDITOR: Tofan Saban

Financial Freedom untuk milenial? Why not!

Financial freedom means that you get to make life decisions without being overly stressed about the financial impact because you are prepared. You control your finances instead of being controlled by them.

Dave Ramsey

Tidak hanya dalam sejarah kenegaraan saja ada istilah “Merdeka”. Dalam keuangan juga ada istilah Financial Freedom atau Merdeka dalam Keuangan. Maksudnya adalah situasi dimana kita bisa memilih  mata pencaharian dan gaya hidup sesuai passion tanpa terhalang oleh situasi keuangan  kita.

Passion terkait mata pencaharian misalnya ingin menjadi selebgram, youtubers, penulis buku, pelukis, gamers, pemain bola, penyanyi, pengusaha, dan lain-lain. Namun apakah pilihan mata pencaharian itu dapat memberikan penghasilan yang bisa mencukupi gaya hidup yang kita pilih (liburan, rumah, mobil, baju, pendidikan, dll).

Merdeka Keuangan ini adalah topik yang selalu menarik untuk dibahas sejak beberapa waktu lalu, namun tidak semudah itu dalam pencapaiannya.

3 faktor yang mempengaruhi financial freedom

Untuk mencapai Financial Freedom, ada tiga faktor yang mempengaruhi yaitu:

  • Mata pencaharian yang diinginkan
  • Jumlah penghasilannya
  • Gaya hidup yang dipilih

Alangkah baiknya bila sejak dini bisa dicari tahu berapa penghasilan yang didapat dari mata pencaharian pilihan kita dan berapa biaya yang dibutuhkan untuk kebutuhan hidup serta untuk mendukung gaya hidup kita. Selanjutnya, bandingkan kedua hal tersebut untuk mengetahui apakah penghasilan tersebut dapat mencukupi gaya hidup yang kita inginkan.

Misal kalau kita ingin menjadi pengusaha coffee shop dengan penghasilan per bulan Rp10 juta, namun gaya hidup yang kita inginkan mencakup cicilan mobil Mercy, rumah milik sendiri di pusat kota dan liburan keluar negeri tiap bulan.

Bisa? Rasanya sulit. Yang ada malah selisihnya harus ditutup dengan hutang. Bila sudah berhutang (berlebihan) bukannya mencapai financial freedom jangan-jangan malah financial restrained.

Pentingnya INVESTASI dalam mencapai kemerdekaan keuangan (financial freedom)

Disinilah peran investasi untuk menjembatani ketidaksesuaian antara penghasilan dari passion yang kita inginkan dengan biaya yang harus dikeluarkan dari gaya hidup tersebut.

[BACA JUGA: Ingin beli reksa dana secara mudah tanpa ribet? Cek ulasan tentang IPOTFUND, Supermarket reksa dana revolusioner di Indonesia]

Apalagi bagi kalangan milenial khususnya yang baru mulai bekerja, baru memperoleh penghasilan, mungkin ada juga yang masih tetap mendapatkan uang saku dari orang tua, namun banyak sekali terekspos oleh banyaknya penawaran konsumtif lewat berbagai macam saluran pemasaran.

Dengan investasi berarti kita menyisihkan sebagian penghasilan saat ini (termasuk uang saku dari orang tua bila ada) untuk tidak digunakan konsumsi langsung tapi disisihkan untuk menghasilkan uang lebih banyak di masa depan.

Sehingga penghasilan kita di masa depan tidak hanya dari  pekerjaan utama namun juga dari hasil investasi yang dimulai sejak dini. Dan mudah-mudahan kombinasi jumlah keduanya jadi seimbang dengan pengeluaran gaya hidup kita.

Bila ini bisa dilakukan maka investasi benar-benar berhasil mewujudkan kemerdekaan keuangan atau financial freedom.

Financial Freedom bagi milenial

Kamu milenial berkesempatan besar mencapai financial freedom. Kenapa?

#1 Kemudahan akses informasi dan instrumen investasi

Alasan pertama adalah karena milenial mendapatkan banyak keuntungan dari mulai akses informasi yang lebih luas, kemudahan eksekusi investasi secara online maupun banyaknya pilihan instrumen investasi yang bisa digunakan.

#2 Periode investasi lebih panjang

Alasan kedua, dan juga alasan yang paling berharga, adalah karena milenial memiliki kesempatan periode investasi yang jauh lebih panjang. Bila dihitung hingga usia pensiun, periode investasi yang tersedia bisa lebih dari 30 tahun.

Tips investasi bagi kalangan milenial

Untuk memaksimalkan investasi tersebut, ada tips mudah yang bisa langsung dijalankan.

#1 (Harus bisa) Batasi pengeluaran

Tahap pertama adalah dengan membatasi pengeluaran saat ini, terutama saat masih belum memiliki tanggungan, sehingga posisi investasi bisa lebih agresif. Misalkan saja porsi ini bisa mencapai 50% dari pendapatan per bulan sehingga imbal hasil jangka panjang lebih besar, dan kemungkinan mencapai financial freedom menjadi lebih tinggi.

Pernah dengar latte effect? Coba deh hitung berapa penghematan yang bisa kita lakukan dengan mengurangi pengeluaran-pengeluaran kecil yang tidak begitu penting. Termasuk juga bijak dalam berbelanja atau batasi diri untuk tidak tergoda mengikuti trend #YOLO dan sejenisnya. Lebih baik kenali dulu keadaan dan kebutuhan keuangan kita di saat ini.

#2 Bagi porsi investasi

Bagi tiga porsi investasi: 70-80% jangka panjang, 15-20% jangka menengah dan 5%-10% jangka pendek. Kemudian gunakan instrumen investasi yang umum dan mudah dipahami.

Contohnya, jangka panjang bisa menggunakan instrumen seperti saham, jangka menengah di obligasi dan jangka pendek di pasar uang. Atau untuk memudahkan bisa gunakan reksa dana saham, pendapatan tetap, pasar uang dan campuran.

[BACA JUGA: Pembahasan lengkap mengenai apa itu P2P Lending yang sedang ngetrend di Indonesia]

Simulasi investasi

Sebagai informasi saja, dalam 10 tahun terakhir, imbal hasil tahunan di pasar saham mencapai 12%, obligasi 9% dan deposito 5%. Dengan data ini, yuk kita coba buat simulasi investasi.

Misalkan saja kamu seorang karyawan baru atau mungkin masih kuliah namun sudah berpenghasilan. Jaman sekarang ini ternyata banyak sekali anak-anak milenial yang masih kuliah namun sudah mampu mencari uang sendiri.

Asumsikan saja gaji/penghasilan bulanan (plus uang saku) sekitar Rp 4-6 juta per bulan. Dari gaji tersebut, 20-30% akan digunakan untuk berinvestasi.

Misal mulai investasi pada usia 17-20 tahun sebesar Rp2 juta  tiap bulan, pada usia 27-30 akan menghasilkan:

(Rp) Saham Obligasi Deposito
Aset Investasi 464 juta 389 juta 312 juta
Tabungan 240 juta 240 juta 240 juta
Selisih 224 juta 159 juta 27 juta

Pada usia 37-47 tahun akan menghasilkan:

(Rp) Saham Obligasi Deposito
Aset Investasi 1,9 miliar 1,3 miliar 825 juta
Tabungan 480 juta 480 juta 480 juta
Selisih 1,5 miliar 865 juta 345 juta

Jika jumlah alokasi investasi lebih lebih banyak tentunya hasil aset investasi yang dimiliki di masa depan juga lebih banyak. Menambah alokasi investasi 2x lipat dari contoh diatas akan menghasilkan aset investasi kurang lebih 2x lebih banyak di masa depan.

Jangan terpaku juga dengan asumsi usia yang digunakan saat memulai investasi. Fokus kepada periode investasi yang diperlukan untuk memberikan hasil yang optimal. Semakin muda saat memulai, semakin banyak hasil yang bisa diperoleh di masa datang.

Merdeka Keuangan

Jadi raihlah Kemerdekaan Keuanganmu dengan memulai investasi sejak dini. Jangan tunda lagi, mulai cari sarana investasi (misalnya melalui sarana investasi reksa dana online) dan mulailah berinvestasi sekarang juga.

Merdeka!

Gambar: pexels.com

Leave a Reply