Tips Meningkatkan Motivasi Dalam Menabung dan Berinvestasi

Motivasi dalam menabung dan berinvestasi

Topik mengenai tips meningkatkan motivasi dalam menabung dan berinvestasi ini saya angkat sebenarnya karena tergelitik oleh pertanyaan seorang teman mengenai kenapa dia harus terus menabung dan berinvestasi.
Pertanyaannya sebenarnya agak lebih kompleks, tapi salah satu poinnya adalah saat ini dia merasa “bosen” untuk rutinitas menabung dan berinvestasi selama ini. Kenapa ngga boleh dibelanjain aja? Gitu katanya.
Pernahkah anda memiliki pertanyaan serupa? Pernahkah anda merasa bahwa rutinitas menabung adalah suatu beban?

Target dan motivasi

Kebanyakan problem sejenis yang saya temui umumnya timbul karena tidak adanya target spesifik yang ingin dicapai dengan menabung ataupun berinvestasi. Pokoknya cuma mengikuti pepatah: Menabung pangkal kaya.
Akibatnya, motivasi dalam menabung dan berinvestasi pun menurun drastis dan berubah menjadi rutinitas yang membosankan. Kenapa bisa begitu? Hubungan target dan motivasi ini sebenarnya bisa dianalogikan dengan kegiatan lain sehari-hari ataupun hobi yang kita lakukan.

Analogi: motivasi dalam lari

Contohnya diri saya sendiri. Hampir dua bulan belakangan ini kebetulan saya keranjingan untuk ikut olahraga lari (biasanya saya sebut marathon sih, biar gaya). Lumayan, 2 kali dalam seminggu saya menyempatkan diri untuk lari, baik sendiri maupun bersama komunitas lari (@indorunners) di Jakarta.

Awalnya sih niatnya yang penting olahraga, karena sudah lumayan lama tidak pernah berolahraga lagi. Sekedar niat ini ternyata berimplikasi lumayan besar kepada kemajuan dalam berlari.

Saat cuma ‘sekedar lari’, ya dirasa-rasa aja kuatnya segimana. Saat mulai terasa cape atau ketemu teman yang lagi jalan, bawaannya langsung berhenti dan ikutan jalan. Sekedar gambaran, lari saya bersama @indorunners dimulai dari Fx Senayan menyusuri jalan Sudirman dan akhirnya masuk ke Gelora Bung Karno. Jarak dari Fx sampai ke GBK adalah 2.5km, dan 1 keliling jalanan di luar GBK berjarak 800m (lintasan terluar).

Nah, waktu “sekedar lari”, 2.5km pertama ditempuh dengan beberapa kali berhenti. Itupun terkadang dengan pikiran “kapan sampenya ini?!”. Di dalam GBK sendiri paling diisi dengan jalan setengah putaran dan sisanya jogging kecil. Udah, duduk. Jelas, hasilnya tidak akan optimal dan malah saya agak kehilangan motivasi untuk berlari minggu berikutnya.

Untungnya itu cuma berlangsung 2 minggu. Minggu ketiga saya mulai memasang target karena selain niat pribadi ingin meningkatkan kemampuan, juga ada perasaan malu dengan teman-teman ‘sepelarian’ saya. Iyalah, serasa bajaj di tengah geng motor gitu.

Targetnya adalah, dalam 1 bulan harus bisa menempuh jarak minimal 5 km, dan minimal 2.5km pertama harus ditempuh dengan berlari tanpa berhenti. Ini kalau dipikir-pikir lumayan males, karena artinya saya harus berlari dari Fx sampai GBK dan selanjutnya mengelilingi GBK sebanyak minimal 3 putaran. Fiuuuh….

Tapi ternyata setelah dijalankan malah menyenangkan. Itu adalah tantangan baru dan setiap minggu perlahan-lahan kemampuan saya meningkat. Tiga minggu kemudian target 5 km saya akhirnya berhasil terlampaui, hehehe….

Poin penting penentuan target

Eh jadi panjang ya ceritanya? Well, balik lagi ke masalah menabung dan berinvestasi, target adalah hal yang penting untuk ditentukan diawal. Apapun targetnya, mulai dari ingin berlibur sampai kepada kepemilikan aset seperti rumah dan mobil, atau modal untuk bisnis.

#1. SMART

Namun ingat, targetnya harus jangan asal. Kalau menurut para ahli managemet, target yang baik adalah target yang SMART – Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Timely.  Target harus spesifik mengenai apa yang ingin dicapai, terukur, high enough to make you run but low enough to keep you motivated, masuk akal dan dalam batasan waktu yang jelas.

#2. Lingkungan yang mendukung

Satu hal lain yang tak kalah penting adalah teman dan lingkungan yang mendukung dan sejalan dengan target kita. Dalah hal investasi, akan lebih baik jika kita memiliki partner atau teman yang juga sedang menjalankan hal yang sama agar bisa menjadi selalu menjadi teman berbagi informasi sekaligus benchmark dan sumber motivasi kita.

Penutup

Dengan prinsip SMART ini pulalah saya dengan kesadaran diri tinggi memilih cuma mengambil jarak 5 km (dibanding 10 km, apalagi 16.8 km) untuk race lari saya yang pertama (Adidas King of the Road) nanti #ngeles 🙂 Semoga naik podium #ngareepp…

Demikian juga dalam menabung dan berinvestasi, dengan pendefinisian target yang baik sesuai dengan prinsip SMART ini, seharusnya kegiatan menabung dan berinvestasi akan menjadi hal yang lebih menyenangkan sekaligus menantang.

Ini kenapa jadi kayak curhat yah?! Anyway, demikian sedikit sharing mengenai tips memotivasi diri dalam menabung dan berinvestasi kali ini, semoga bisa memberi masukan bagi teman-teman mengenai pentingnya memiliki target dalam menjalani proses menabung dan berinvestasi.

 

Source: running.susanmleach.com
Image: https://c1.staticflickr.com

Leave a Reply