Minggu lalu ada seorang teman yang menanyakan di twitter, untuk investasi jangka pendek, mendingan beli reksadana pasar uang (RDPU) atau investasi di deposito perbankan? Pertanyaan tentang perbandingan reksadana pasar uang dan deposito ini lumayan menarik untuk dibahas lebih detail. Yuk kita mulai.
Agar lebih objektif, mari kita bahas kelebihan dan kekurangan masing-masing produk sebagai berikut:
Keunggulan RDPU dibanding Deposito
1. Nominal pembelian awal dan topup rutin yang relatif kecil
Nominal awal RDPU rata-rata disyaratkan di angka Rp500,ooo. Pembelian selanjutnya cukup dengan Rp200,000 saja. Bandingkan dengan setoran awal deposito yang rata-rata mensyaratkan Rp 8 juta – Rp 10 juta (kecuali produk deposito via internet bankin di bank-bank tertentu).
Di deposito juga tidak mengenal topup. Setoran lanjutan akan dianggap sebagai setoran baru dengan bilyet deposito yang terpisah.
2. Bunga lebih kompetitif
Rata-rata imbal hasil bersih RDPU (setelah dikurangi biaya-biaya pengelolaan) berkisar diantara 4%-6% per tahun (data Infovesta), sedikit lebih tinggi daripada rata-rata bunga bersih deposito bank umum (data Kontan) sebesar 4%. Beda tipis, namun sangat berpengaruh untuk nilai investasi yang cukup besar.
3. Bisa dicairkan sebagian
Jumlah investasi di RDPU bisa dicairkan sebagian atau sesuai dengan nominal yang kita inginkan. Ini berbeda dengan deposito dimana pencairan deposito sebagian harus melalui dua proses: mencairkan seluruh nominal deposito dan kemudian membuat bilyet baru dengan nominal sebesar sisa uang dari bilyet awal.
4. Bisa dicairkan kapan saja
Tidak ada batasan dalam pencairan RDPU. Berbeda dgn deposito yang mensyaratkan jangka waktu investasi selama 1, 3, 6 atau 12 bulan. Pencairan diluar sebelum jatuh tempo akan terkena biaya tertentu atau bunga berjalan tidak dibayarkan.
Keunggulan Deposito dibandingkan RDPU
Lebih aman
Penyimpanan sampai nominal dan suku bunga tertentu akan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan. Namun masalah “lebih aman” ini masih bisa didebatkan lagi lebih jauh, seperti yang ada di tulisan Lingga Madu.
Lebih likuid
Dalam arti pencairan deposito dapat langsung dilakukan pada hari yang sama, berbeda dengan RDPU yang rata-rata membutuhkan 1 hari kerja sampai uang kita masuk ke rekening tabungan.
Lebih tenang
Definisi tenang disini lebih kepada budaya masyarakat Indonesia yang lebih nyaman jika memegang bukti resmi penyertaan investasinya. Dalam hal deposito, semua nasabah akan memperoleh bilyet deposito bermaterai.
Sedangkan pemegang RDPU cuma menerima secarik kertas bukti pembelian unit yang dikirimkan oleh bank kustodian (atau kadang oleh manajer investasi) dan bank penjual. Kertas ini juga merupakan suatu bukti kepemilikan investasi, namun secara psikologis masih kurang kuat dibandingkan dengan bilyet.
Opini pribadi: pilih RDPU
Terus, bagaimana pendapat saya? Saya lebih memilih RDPU dibandingkan dengan deposito. Kenapa?
- Selain karena bunganya sedikit lebih kompetitif, juga karena nominal awal dan topup yang sangat terjangkau. Ini sangat cocok untuk gaya investasi saya yang dilakukan melalui transaksi rutin setiap bulan.
- RDPU masih saya kategorikan sebagai instrumen “aman” karena adanya bank kustodian yang menyimpan semua aset reksadana.
- Saya tidak menggunakan RDPU untuk menyimpan 100% dana darurat saya sehingga proses pencairan selama 1 hari kerja masih berada dalam batas toleransi saya.
Demikian sedikit sharing tentang kelebihan reksadana pasar uang dibandingkan deposito. Semoga bermanfaat.
Image: http://media.bareksa.com
mas, mau tanya utk reksadana dng tujuan 5 thn yg bagusnya apa?
Umumnya bisa dgn menggunakan reksadana campuran
Terimakasih banyak 🙂
klo rdpu yg bagusnya di bank apa ya bang?
thanks.
Reksadana mah diliat dari manajer investasi yg mengeluarkan produk tersebut, bank kan cuma bertindak sebagai agen penjual. Jika ingin mencari reksadana retail, bisa menghubungi Bank Commonwealth dan Bank Mandiri. Produk yang dijual lumayan lengkap dari beragam manajer investasi.
reksadana setoran awalnya minimal Rp.500.000 dan setoran bulanannya minimal Rp.200.000,yang ingin saya tanyakan apakah setoran bulanannya ada batas jangka waktunya ga?apa seperti kita nabung selama punya uang kita selalu setor……terimah kasih
Reksadana pada dasarnya adlh produk yg tidak mengikat. Jadi investasi dilakukan hanya berdasarkan keingingan dari masing2 pribadi. Ada yg hanya berinvestasi jika memiliki uang lebih, ada yg mendisiplinkan diri untuk berinvestasi secara rutin. Namun untuk membantu pribadi2 yang masih belum bisa berdisiplin dlm investasi, maka penjual reksadana jg menawarkan fitur autoinvest, dimana waktu setoran investasi rutin sudah ditentukan (besar investasi dan waktunya) di awal. Jika seperti ini maka pembeli reksadana harus menyiapakan sejumlah uang udlm tabungan utk dipotong setiap bulannya dlm jumlah tetap.Jadi masalah jangka waktu itu berbalik ke cara investasi yg akan kita pilih.
Semoga menjawab yah.
saya termasuk pencari ilmu investasi, saya sudah melakukan invest LM, deposito dan sekarang sudah mencoba invest di reksadana degan autodebit tiap bulan di Bank Sinar Mas, yang saya mau tanyakan, tadi dibahas kalau RDPU untuk janka pendek dan RDPS lebih bak untuk jangka panjang..maksud nya apakah dengan kondisi reksadana pasar saham ini kan sangat fluktuatif dan naik turun tapi jangka panjang tetap menguntungkan ya ?
dan yang kedua, saya plan pensiun dini dalam 6 tahun kedepan, dengan plan saving 5 juta tiap bulan, untuk mengembangkan dana ini semaksimal mungkin baiknya saya invest di reksadana saja atau deposito? karena secara logika kalo kita deposito dengan mencari bank pemberi return bunga tinggi akan lebih pasti dan bunga berbunga, berarti hasl bunga jika masuk lagi di depositokan misal bulanan makan kenaikan suku bunga yang didapat tiap bulan berbeda karena bunga+pokok dan bulan depan menjadi bungapokok+bunga lagi dan seterusnya sedang reksadana kan pokok tetap sesuai harga NAB saja… mohon pencerahannya.. ya
Salam kenal Mbak. Saya jawab satu2 yah.
1. Betul sekali, saham sangat berfluktuatif dalam jangka pendek, namun dalam jangka panjang selalu menunjukkan peningkatan yg signifikan. Mbak bisa coba cari grafik IHSG utk minimal 10 tahun terakhir. Walaupun bentuk grafiknya naik turun, tapi kalo ditarik 1 garis lurus, arah garis tersebut selalu menunjukkan trend meningkat.
2. Ini terkait juga dengan no 1, jangka waktu 6 tahun itu termasuk medium cenderung pendek, sehingga harus hati2 dlaam memilih instrumen. Saya tidak tau risk profile Mbak, tapi utk konservatif, sebaiknya memang mencari instrumen yg relatif aman. Mungkin tidak semuanya di deposito, sebagian besar bisa disebar ke beberapa produk reksadana seperti RD pasar uang, pendapatan tetap ataupun campuran (yg tidak agresif).
3. Utk masalah bunga berbunga di reksadana, memang pokok akan berkembang sesuai dengan NAB. Namun NAB sendiri sebenarnya bisa dihitung perkembangannya sesuai dengan konsep bunga berbunga. Contoh: Misalkan saya punya RD dgn NAB 1000. Selama 2 tahun berkembang 20% menjadi 1200. Maka dengan perhitungan bunga berbunga (CAGR: compound average growth rate), diperoleh bahwa return riil per tahun adlh sebesar 9.5% (bukan 10%). Angka 9.5% ini yg akan jadi patokan kita utk menilai kinerja RD kita ataupun utk dibandingkan dengan hasil bunga berbunga di deposito.
Semoga membantu yah.
Selamat pagi..
Misalkan krn keterbatasan dana, maka dana darurat keluarga ditaruh di RD Pasar Uang, bagaimana? Alasannya, toh jika diperlukan bisa dengan cepat dicairkan.
Terima kasih
Yes, RDPU bisa jadi salah satu pilihan, namun jgn semuanya disimpan disana. Karena selikuid2nya RDPU, pencairan tetap harus dilakukan di hari kerja dan paling cepat cair di H+1. Bayangkan kalo keadaan darurat terjadi di weekend, hari libur atau tengah malam. Kombinasi dana darurat yg ditempatkan di tabungan dan RDPU bisa diatur disesuikan dengan kondisi kita. Smeoga menjawab ya…
HI JP, saya tertarik dengan reksadana campuran, namun apabila dilihat RD campuran banyak sekali pilihanya, bagaimana cara supaya saya lebih tw jenis RD campuran yang kinerjanya bagus sehinga saya tidak salah pilih. terima kasih
RD campuran umumnya bisa dikelompokkan menjadi 3 jenis: agresif, moderat dan konservatif, tergantung kebijakan persentase instrumen saham dalam reksadana tersebut. Persentase/komposisi ini bisa diliat dari prospektus atau fund fact sheet reksadana yg bersangkutan. Untuk melihat kinerja, gampangnya kita liat performancenya, ini bisa dilihat di media cetak seperti bisnis indonesia dan kontan, atau juga melalui infovesta.com. Disitu bisa dilihat performance semua RD dari per 1 hari sampai dengan per 5 tahun terakhir.
Saya orang awam soal Investasi. Krn googling soal investasi, saya mendapat info tentang deposito kemudian saya tertarik mempelajarinya jadi saya cari info lg dan ternyata jd byk informasi soal inflasi, RDPS, RDPU bahkan Reksa dana Campuran.
Niat pengen belajar investasi jd keblinger krn informasi.
Hampir2 saya putus asa, Tapi setelah membaca beberapa comment sepertinya Anda org yg sabar menjelaskan jadi saya yg membutuhkan info tolong dibantu ya…
Saya punya dana 10juta diluar dana darurat. Dana ini ingin saya kembangkan selama setahun tanpa niat ingin mengambil hasilnya, tapi saya tidak punya penghasilan tetap tiap bulan, jika harus menambahkan modal 10juta ini.
Jadi investasi seperti apa yg harus saya ambil, tolong rincian investasi dana ini dan tolong share link2 pembelajaran investasi yg anda ketahui.
Terimakasih JrPlanner.
Hai, salam kenal. Sebelumnya saya mo konfirmasi dulu info dari mbak: Dana ini ingin saya kembangkan selama setahun tanpa niat ingin mengambil hasilnya, tapi saya tidak punya penghasilan tetap tiap bulan, jika harus menambahkan modal 10juta ini. Maksudnya gimana ya? Ini idle money tanpa tujuan khusus tapi sewaktu2 bisa diambil kalo ada kebutuhan? Untuk belajar investasi personal sebenarnya banyak link di internet yang bisa dijadikan acuan, salah satunya coba buka2 website nya Zap Finance di http://www.zapfinance.co.id. Banyak artikel menarik dibahas disana.
Maksudnya, saya hanya punya 10 juta utk di investasikan tanpa bisa menambahkan modal awal untuk mengembangkan investasi tersebut (tanpa gaji bulanan)
Jadi utk mengembangkan 10juta itu hanya mengharapkan bunga atau return.
Dan uangnya hanya utk diputar dlm investasi tanpa niat utk diambil selama setahun.
Jadi investasi apa yg cocok ya??
Jika periode investasi hanya jangka pendek (1 tahun), maka instrumen yg tepat adalah yang berisiko rendah seperti deposito atau reksadana pasar uang.