Ini sebenarnya topik lama yang sudah pernah saya share lewat twitter. Tapi ngga nyangka kalau ternyata ada lagi temen saya yang lagi-lagi menanyakan ttg skema investasi emas ini karna menurut dia returnnya sangat menjanjikan dan minim risiko. So, mendingan skalian saya tulis aja deh di blog, biar kalo ada lagi yang nanya pendapat tinggal kasih aja linknya, hehehe. Supaya nyambung ceritanya, saya coba jelaskan dulu latar belakang varian atau skema investasi ini melalui kumpulan kulwit saya tanggal 30 Agustus 2011 lalu. Nanti pembahasan saya akan dilanjutkan dalam topik berikutnya.
Kumpulan Kultwit 30 Agustus 2011:
Minggu lalu, ada seorang temen ditawarin brosur investasi emas melalui selebaran di salah 1 mall terkenal di jakbar
Skemanya: kita setor uang, sbg balasan kita akan memperoleh emas, plus bunga sebesar 2% per bln selama 6 bulan ke dpn. Tanpa pajak
Harga investasinya disesuaikan dgn harga emas per gramnya pd saat investasi dilakukan. Tp harga investasi > dari harga emas saat itu
Harga di hari penawaran: invest minimal 100 gr emas, harganya 673rb/gr emas. Investor bawa pulang emas 100gr + setiap bulan dpt 2% sbg bunga
Pd bulan ke 6 investor berhak menjual emas tsb kpd penjual dgn harga 673rb/gr atau ke pedagang emas lainnya. Diikat dgn kontrak
Menguntungkan? Mari kita bahas. Harga emas saat itu tdk jauh beda dgn kuotasi harga emas terakhir di 538rb/gr
Artinya apa? penerbit investasi ini berlaku sperti penerbit obligasi dgn bunga 2% / bln dan dijual dgn harga premium. Menguntungkan? Tentu..
Si penerbit memanfaatkan euforia emas saat ini utk mengumpulkan dana dari masyarakat. Kalo tanpa iming2 emas, ada yg mau invest?
Dgn menggunakan emas sbg collateral, banyak org yg jadi tertarik. Pdhl sbenernya ada beberapa risiko yg harus diperhatikan
Pertama, skema sperti ini sama skali tdk ada aturannya. Artinya, jika ada apa2, perlindungan thd para investor akan sangat lemah
Kedua: tdk ada data mengenai penerbit investasi. Siapa org2 dibalik perush, bagaimana track recordnya, dimana kantornya, atau kesehatannya
Ketiga: tdk dijelaskan jg mengenai tujuan pengumpulan dana klien. Nsbh tdk mengetahui apa bisnis yg dilakukan perush shg bs membayar bunga
So, apakah ini berisiko? Jelas. Jika perush tsb tiba2 melarikan diri, kmana anda akan menuntut?
Dari sisi investasinya sndiri, bisa dilihat bahwa emas dijual diharga 25% lebih tinggi dr harga emas di pasar
Kelebihan harga yg diterima perush sdh lebih dari cukup utk membayar bunga 2% / bln selama 6 bln dari harga investasi
Artinya, uang nsbh akan diputarkan dlm bisnis tertentu yg bisa mengenerate profit skitar 25% dlm 6 bln ke dpn utk menutup harga buy back
Nah, ini dia pentingnya knapa kita hrs tau dulu ttg tujuan penggunaan uang yg akan kita investasikan. Biar jelas fundamental investasinya
Mungkin saja perush tsb kmdn menggunakan uang nsbh utk membeli emas lg dgn berharap harga emas akan naik >25% dlm 6 bln ke depan
Atau justru semua uang nsbh akan digunakan utk bertransaksi derivatif emas di bursa komoditas. Atau mungkin bisnis lain yg berisiko tinggi
Dari sisi nsbh, kbanyakan merasa aman krn sdh memegang emas. Dan ada kemungkinan naik terus di masa depan. Pandangan yg tdk salah kok
Risiko terbesar terjadi jika saat jatuh tempo nanti harga emas berada di bawah modal awal. Otomatis nsbh harus menanggung rugi
Lha kan ada jaminan buyback? Kalo harga emas beneran turun, tdk mungkin perush sanggup buyback semua emas tsb. Pst ujungnya kabur juga
Temen saya bilang, kalo harga turun, ya emasnya jgn dijual. Kan emang beli utk jk panjang. Bener bgt, sesuai itu dgn karakter emas
Kalo emang utk jangka panjang, ya kenapa juga hrs beli lewat perush tsb? Langsung saja beli di antam atau pedagang emas lainnya
Saran saya, jika memang tujuan anda adlh utk mendapatkan emas dan akan dipegang utk jk panjang, belilah langsung ke pasar emas
Harganya lebih murah 25% dari yg ditawarkan perush tsb. Bahkan tetap lebih murah stlh ditambah bunga 2% / bln selama 6 bln
Jgn tergoda utk memperoleh bunga yg tdk seberapa utk jangka pendek dlm investasi yg tdk jelas. Selalu sesuaikan dgn tujuan keuangan kita
Demikian kumpulan kultwit saya waktu itu. Pandangan yang saya sampaikan kepada sang teman akan saya share di artikel kedua.
JP mau tanya, klo skenario emas nya lain, dgn sistem pegadaian
Jd ada satu PT yg mengeluarkan 3 sistem investasi emas, pertama pegangnfisik, seperti cerita JP diatas, kedua tidak pegang fisik dan dapet bunga lebih besar lagi, ketiga dengan sistem gadai.
Semoga JP sebagai analis, bisa melihat dibalik skenario investasi ini, besert soal perhitungannya.
Ada 2 kontrak inves, 6 bln dan 1 thn
Utk kontak 6 bln, dengan 100 gr emas antam, hrg emas dipatok 709800 per grm, kurang lebih di up 30% dr hrg antam.
Nasabah mengeluarkan dana 29130000, & mendapat pembiayaan bank (syariah)41850000, utk itu nasabah dikenakan biaya sewa 1990000 selama 4 bln, dan biaya sewa 995000selama 2 bln.
Jadi total dana nasabah yg keluar 32115000.
Naxabah medapat rebate 6 bln bersih 5532600, total rebate 18,99%
Emas digadaikan ke salah 1 bank syariah
Jika masa kontak berakhir, nasabah menebus ke bank, dgn membayar 41850000, setelah itu emas ditunjukkan ke PT, baru sisa dana akan ditransfer ke nasabah.
Bunga tiap bln jg di transfer langsung kecrekening nasabah.
Klo saya cuma kepikir, klo PT nya sampe ada apa2, berarti kita keluar dana hampir 73 jt dgn pegang LM yg nilainya saat ini sekiar 54500000. ( tanpa perhtungan transferan bunga).
Gimana menurut analisa JP?
Thanks
Hallo mbak, sorry saya baru sempat bales. Mohon koreksi jika saya salah: Jd utk awalnya, nasabah harus menyetor total Rp 32.1 juta ke PT, kemudian sisanya akan dibiayai oleh bank sejumlah Rp 41.85 juta. Selama kontrak nasabah akan memperoleh Rp 5.5 juta (selama 6 bulan) dan di bulan ke 6 nasabah menebus emas ke bank sejumlah Rp 41.85 juta dan kemudian akan menerima pembayaran dari PT sejumlah Rp 70.98 juta (sesuai kontrak)? Bener begitu ya mbak?
Jika pemahaman saya benar, maka total pendapatan yg akan diterima oleh nasabah adalah Rp 70.98 juta + Rp 5.5 juta = Rp 76.5 juta. Total biaya yg harus dikeluarkan oleh nasabah adalah Rp 32.1 juta + Rp 41.85 juta = Rp 73.96 juta. Jika dilihat dari sisi return, maka sebenarnya selama 6 bulan total pendapatan yg diterima oleh nasabah hanyalah 3.44% atau hanya sekitar 7% per tahun. Rebate yg disebutkan sejumlah 18.99% sebenarnya adlh angka yg dihitung berdasarkan dana awal yg dikeluarkan (Rp 29.13 juta) saja, sedangkan total biaya yg dikeluarkan bukan hanya itu, walaupun biaya penebusan baru akan dikeluarkan di akhir kontrak. Namun tetap aja itu biaya yg akan kita tanggung. Skenario ini akan lebih menguntungkan jika terjadi apresiasi harga emas di akhir bulan ke 6, namun tidak demikian kalo terjadi sebaliknya.
Mengenai resiko selama 6 bulan, saya setuju dgn mbak. Jika terjadi sesuatu hal maka kerugian nasabah adalah sebesar Rp 73.96 juta – Rp 54.5 juta (harga emas saat ini) = Rp 19.5 juta atau potensi rugi 26.3%.
Menyikapi ini, saya selalu berprinsip jika investasi itu sebaiknya dilakukan dalam sesuatu yg kita pahami. Dlm hal penawaran ini, nasabah harus tau pasti dulu beberapa hal ttg perusahaan, seperti apa yg mereka lakukan utk mengenerate profit dari modal yg kita serahkan. Darimana rebate tsb dihasilkan, dan wajar kah tingkat rebate itu dgn bisnis yg dilakukannya. Dalam hal ini kita adalah investor, dan sewajarnya lah investor tau kemana uangnya diinvestasikan dan bagaimana uang tersebut akan berputar, bukan hanya percaya dgn angka-angka yg dijanjikan dgn kata-kata manis bahwa investasi ini terjamin dgn emas.
Seperti di tulisan saya, saya agak bingung dgn logika mengenai jika pun perusahaan tsb bangkrut masih ada emas yg dipegang dana akan naik seiring waktu. Dari sisi opportunity cost aja sebenarnya sudah rugi. Dan jika menggunakan logika sbg kreditur/pemberi kredit (dalam hal ini kan kita bertindak sebagai pihak yg meminjamkan uang), harusnya nilai kredit yg diberikan adalah lebih rendah dari nilai jaminan, sehingga ada buffer jika terjadi risiko dan jaminan harus dijual. Itu juga alasan kenapa perbankan selalu meminta jaminan lebih besar daripada nilai kredit yg diberikan, atau setidaknya sama dgn nilai kredit (jika jaminannya merupaka aset likuid). Bisa juga kurang atau tanpa jaminan, namun hanya berlaku utk beberapa nasabah tertentu dan telah melalui analisa menyeluruh ttg nasabah, bisnis dan keadaan keuangannya. Intinya, prinsip kehati-hatian sangat berperan disini, terutama jika kita bukan tipe investor yg suka risiko.
Demikian sedikit pandangan saya. Mohon maaf jika ada pemahaman saya dari hitungan mbak yg keliru, mohon dikoreksi. Terima kasih jg utk sharingnya, saya dan teman2 lain jd terupdate dgn kondisi2 yg terjadi. Feel free utk diskusi lebih lanjut ya mbak.
betul seperti itu JP
Jd awalnya nasabah mengeluarkan dana 29130000+1990000 biaya sewa tahap pertama, biaya sewa tahap dua nya dibayar setelsh berapa bulan kemudian.
Oya ada yg saya lupa tambahkan, per 4 bulan, kita harus review lagi harga taksir emas di bank syariahnya, kalau ternyata ada kenaikan atau penurunan, saya lupa kondisi naik atau turun, kita harus bayar nambah (brlum tau jelas perhitungannya seperti apa).
Untuk kontrak yg satu tahun, harga emasnya lebih mahal lagi. Dengan rebate yg lebih tinggi lagi.
Perbedaannya dengan kontrak yg 6 bln adl, klo ambil kontrak 1 thn, pas nasabah mau menebus ke bank, biayanya ditransfer lebih dulu oleh PT ini.
Ksta marketingnya, PT ini mengambil LM drcantam dengan jumlah besar, sehingga mendapatkan diskon dr antam, lalu mereka jg, ada rekanan dengan toko emas, untuk membuat perhiasan, dimana klo sudah diolah jd perhiasan profit yg fidapat besar sekali.
Tapi ya ga tau bener, ga tau NGGA?? 🙂
JP thank u so much, ya klo cuma untung 7% ngapain jg ikutan. Di reksadana biarpun ngga fix, madih bisa dapet lebih, hehehe….
Soalnya produk ini sampe ada saudara yg nawarin, pokonya gara2 ada saudara yg masuk, yg lain jg ikut2an masuk, sebetulnya produk ini sudah ditawarkan ke saya sudah dr 4 bln yg lalu, tapi saya masih ragu. Rasanya masih ada yg aneh dr produk yg begitu manis tawarannya ini.
Betul ya, namanya investasi jangan ikut2an, pahami dulu, terlebih lagi pahami resikonya. Jangan sekedar ikut2an
Alasan kuat, kenapa orang masuk dalam investasi ini
1. Bunga besar, liat angka 2% per bulan, mata jd melotot, otak jd lemot, lupa dech sama yg namanya resiko
2. Dengan sistem gadai, salesnya menekankan, klo memang sampai terjadi apa2, toh nasabah punya jaminan emas yg digadaikan di bank, beda dengan deposito, nadabah cuma pegang kertas.
Kebetulan sales yg saya panggil, pernah kerja di perusahaan asuransi yg saya ikutan inves, jd depo yg dia bilang ga ada jaminan, lebih ditekankan pada produk yg dulu dia pernah jual, bukan depo bank komersil.
3. Setahun terakhir, harga emas PT ini sudah mengalami kenaikan harga 2x, jd mereka optimis harga emas pasti cenderung naik lagi. Ditambah dengan berita krisis global, dimana orang cenderung pegang emas, ditambah lagi cerita sewaktu krismon thn 98, grafik emas stabil, terbalik dgn saham.dan cerita lainnya yg begitu meyakinkan. Saya pribadi belum liat grafik emas waktu krismon seperti apa.
Cuma yg jelas memang beberapacthn terakhir, herga emas naik.
Ok thank u so much JP untuk analisisnya 🙂
JBU
Perusahaan mengambil emas banyak dari Antam dan dapet diskon? Maksudnya gimana nih? Jika bisa ngambil banyak dan dapet diskon, bukankah lebih baik jika emasnya dijual saja atau dijadikan perhiasan yg katanya profitnya besar sekali? Atau maksudnya setelah dana investor masuk baru kemudian dibelikan emas dalam jumlah banyak yg kemudian digadaikan? Saya yg jadi bingung, hehehehe.
Anyway, ga perlu jg sih utk dijawab. Intinya kalo pemahaman saya berdasarkan dari info mbak, perusahaan ini seperti mengumpulkan investor utk bisa melakukan beli gadai emas di bank syariah, kemudian hasil gadai tersebut akan dikembangkan utk bisa memberikan rebate sesuai perjanjian. Ini seperti mencari pendanaan dengan modal dari orang lain. Mohon maaf jika pemahaman saya salah, nanti saya coba cari info jg ttg hal seperti ini.
Intinya, semua investasi itu pasti ada risikonya. Walaupun di dunia investasi, surat utang yg diterbitkan oleh negara dianggap bebas risiko, tapi tetap aja ada risiko negara bangkrut walaupun kecil sekali. Di deposito pun sebenarnya ada risikonya yg melekat pada bank yg mengeluarkan deposito tsb, namun karena kebetulan saat ini masih dikawal oleh LPS, risiko ini jd berkurang. Apalagi investasi dgn skema seperti ini. Saya tdk pernah percaya dgn penjual investasi apapun yg tidak mampu menjelaskan tingkat risiko dari produk yg dia jual, apalagi yg selalu yakin bahwa investasinya pasti untung. Warning tuh, perlu hati-hati, hehehe…
Untuk harga emas, memang beberapa tahun terakhir selalu naik, dan itu jadi dasar dari penjualan investasi emas yg marak. Namun perlu diliat juga grafik tahun-tahun sebelumnya. Jika melihat harga dunia, harga emas tertinggi ada di awal 1980, dan setelah itu harga emas dan cuma tinggal 1/4 dari harga awal kemudian terus stabil dan baru kembali recover di tahun 2000an (harga dlm USD). Suatu masa yg lama sekali, hehehe. Saya percaya kok harga emas berpotensi terus naik, namun hanya sebagai pelindung atas inflasi. Karena itu, jika yakin dgn kenaikan harga emas, mendingan beli emas secara langsung dan pegang fisiknya, tanpa harus mengambil risiko melalui pihak lain dgn iming-iming bunga macem-macem yg justru membuat hidup jadi ngga tenang, hehehe. Kalo beli fisik kan jelas tuh, mbak jadi tenang, ada jaminannya di tangan, ngga perlu pusing dgn biaya gadai dll. Tinggal tunggu harga naik deh 🙂
oya klo yg tenor 1 thn gimana analisanya JP
Buat bahan diskusi jg dgn saudara2 saya
100gram emas harganya 73880000
Pembiayaanbank 41850000
Dana nasabah 32030000
Biaya sewa per 4 bln =1990000
Biaya sewa 8 bln 3980000
Total modal nasabah 38jt
Dana yg disetor ke PT X 34020000
Rebate per thn 30% , 22164000
Rebate per thn 58,33% , rebate bersihnya 50,55%
Rebate per bulan 4,86%
Harga taksir emas oleh bank, 465000 per gram
Lama gadai 4 bln, dan hrs diperpanjang setiap 4 bln, max 2x
Pd saat perpanjangan gadai jika ada perubahan harga taksir emas, mk nasabah hrs melakukan penyesuaian dana
Untuk proses gadai tenor 1 thn, penebusan dilakukan oleh PT.X
Klo yg 6 bln kan kita hrs nebus bank dgn nombok dulu 41850000, klo tenor 1 thn nasabah ga perlu nombok, PT X yg bayarin.
Saya pribadi sih mendingan beli LM, ga pusing
Tapi ini ada saudara yg kepengen ikut2an masuk
Biar waktu sy diskusi ama dia, sy bisa menggambarkan analisa JP
Setelah itu terserah dia mau tetep masuk atau ngga.
Sorry ya JP jadi merepotkan….
Tapi analisa JP pasti berguna untuk orang banyak 🙂
Thank u
JbU
Sorry, telat lagi balesnya 🙂 Mo nanya dikit biar ga salah, jadi setelah 1 tahun, mbak akan menerima Rp 73.88 juta + Rp 22.16 juta = Rp 96.04 juta utk emas 100 gram? Dgn melihat harga LM 100 gram per hari ini di Rp 53.84 juta, total keuntungan bersih (setelah dipotong biaya titip) berpotensi menjadi di atas 60%. Bener nih?
yg 22,16jt itu kotor
Ya begitu JP, sy tulis sesuai brosur nya 🙂
Dari tawarannya sangat2 menarik sekali, nyaris 60% profit dlm 1 tahun. Tinggal sekarang kita yg berpikir ulang, bagaimana caranya sebuah perusahaan mampu menjanjikan return setinggi itu dlm 1 tahun? Darimana profit sebesar itu bisa diperoleh? Bahkan di dunia pasar modal, semua penerbit investasi dilarang memberikan janji keuntungan, bahkan kecil sekalipun. Padahal semua logika skema investasinya sangat transparan dan dapat dimengerti dgn baik. Jangan-jangan Ponzi Scheme nih 🙂
So, kalo saran saya, hati-hati aja lah dengan produk seperti ini. Sekali lagi, jika berminat utk berinvestasi di logam mulia, beli fisiknya secara langsung. Jangan tergoda dengan tawaran-tawaran menggiurkan yang berisiko, tetap pada target yg ingin dituju dari pembelian logam mulia tsb.
Thank u utk segala masukan dan saran nya JP
Sy baru denger lg ada skema entah investasi atau semacam multilevel, dengan basic nya perusahaan yg bergerak di burung walet. Kantor nya di jkt. Ada kenalan sy yg sampe sengaja ke jkt utk cari tahu.
Klo kita inves 10jt, sebulan dapet bunga 500rb
Klo inves 30jt, sebulan dapet 1,5jt plus tiket ke spore.
Katanya baru berdiri 2 bln
Tp ada aja org yg berani masuk
Pdhal yg punya org spore, yg kt nya sdh bergelut di bid burung walet 18thn
Oya utk perusahaan investasi emas ini kan baru berdiri sekitar 2 thn, mungkin ga sih bisa dapet ISO? Soalnya di brosurnya ada embel2 iso segala.
Thank u JP
Weits, mantep nih info-info tentang investasi. Kalo saya sih jujur ngga ngerti dgn bisnis sarang burung walet, jadi ngga bisa komen juga. Namun kalau dari tawaran investasi dengan return segitu (sekitar 60% per tahun), layak juga utk dicurigai, hehehe. Lagian kalo saya pemilik sarang walet itu, mendingan saya pake KTA atau tarik tunai dari kartu kredit aja lah, bunganya setahun cuma sekitar 30%. KTA malah ada yg dibawah 20% per tahun. Masih jauh lebih rendah dari keharusan pembagian profit untuk para investor 🙂
Untuk ISO, bisa dilihat ISO apa yang dimaksud. Dari situ baru ditelusuri syarat dan lain-lain di belakang itu. Kalo buat saya simple sih mbak, walaupun perusahaan sudah pake embel-embel ISO atau sertifikasi dari lembaga2 tertentu, selama ngga trasnparan dan bisnisnya sulit diterima dengan logika saya, pasti saya tinggalin, hehehe….
wish u & ur family
MERRY CHRISTMAS 2012
JBU
iya dengernya jg pusing, inves gini, gitu. Poko nya inti nya balik ke prinsip investasi aja ya, high return pasti high risk hehe 🙂
Ga mungkin jadi, high return low risk hehehe 🙂
Yes, prinsip yg selama ini terbukti selalu benar, hehehe.
Merry Christmas juga utk mbak dan keluarga. JBU 🙂
Hallo JP
Akhirnya perusahaan yg saya bahas diatas, kemarin mengakui sudah kolaps
Padahal waktu lagi berita GTI rame karena dananya dibawa kabur direktur, owner perusahaan investasi emas ini, mengakui ke para salesnya, kalo laporan keuangan mereka sangat bagus & selalu diaudit, jadi para sales masih gencar melakukan promosi, bahkan ada yg dengan sistem ganda. Tapi baru juga 2 minggu, tiba2 ngakunya kolaps. Bener2 ngga lucu.
Pelajaran lagi untuk masyarakat, biar ga tamak & dibutakan oleh iming2 bunga besar, waspada terhadap segala penawaran investasi, tahan iman ketika mendengar sales yg bermulut manis&begitu meyakinkan, ngga ikut2an biar banyak saudara, teman yg ikutan investasi yg menjanjikan return tinggi yg pasti.
Investasi emas ini memakan banyak korban.