Cara Memulai Perencanaan Keuangan: Decluttering

Mumpung masih awal tahun dan masih banyak yang nanya gimana caranya memulai perencanaan keuangan, mari deh kita bahas tahapan paling awal dalam memulai perencanaan keuangan.

Ada ngga yg resolusi tahun 2020 nya adalah mulai menata keuangan pribadinya? Pasti banyak. Ada satu DM yang mampir ke tempat saya:

Kak, gimana sih cara bikin budget? Terus saya harus invest berapa untuk dana pendidikan anak saya yg saat ini berumur 3 thn? Saya buta banget nih dengan perencanaan keuangan

Mba X, 31 tahun

Oke, apalagi untuk yang baru mengenal konsep perencanaan keuangan pribadi, tinggalkan dulu deh masalah budgeting atau investasi dana pendidikan anak. Kita mulai dari langkah yang paling dasar dulu.

Decluttering / berbenah

Awal tahun biasanya jadi waktu terbaik untuk decluttering. Semua orang punya semangat baru untuk memasuki tahun yang baru. Decluttering ini kalo di bahasa Indonesia artinya berbenah, beres-beres, bersih-bersih, membuang barang-barang yang sudah ngga dibutuhkan lagi, atau menyusun kembali semua barang-barang yang kita miliki.

Awal tahun ini saya dan istri juga berbenah lemari. Gile ya, jangankan lemari, beresin laci aja lama banget selesainya. Teryata banyak banget lho barang di situ. Bukan sekedar barang juga, tapi barang ber-memori, hehehe. Itu yg bikin lama beresinnya. Maklum, beresinnya sambil mengenang masa lalu.

financial decluttering

Anak saya juga sama, beres-beres buku pelajaran. Buku-buku lama, kertas-kertas ngga jelas, kertas ulangan yang keselip, ulangan jelek yang diumpetin, semua diberesin dan dirapikan.

Decluttering is simply getting rid of those things which have a higher cost than their benefit. It doesn’t necessarily mean the financial cost, but rather the cost in terms of the space they take up and the time they waste (to dust, move, think about, etc.) just by being in your home.

lifeyourway.net

Financial decluttering: langkah awal memulai perencanaan keuangan

Kenapa decluttering atau beberes ini juga penting secara keuangan dan malah jadi langkah awal memulai perencanaan keuangan? Sebenarnya sudah tercermin dari pengertian di atas. Tapi lebih gampang lagi menjawabnya dengan memahami langkah-langkah berikut:

#1 Cek semua yang kita miliki dengan teliti

Beberes lemari atau rumah atau apapun itu kegiatannya cuma satu: memisahkan barang-barang yang masih bisa digunakan dari barang-barang yg sudah ngga berguna. Langkah pertama tentu saja dengan mulai memilah-milah semua yang kita miliki, kadang ada barang-barang bagus yang sebelumnya sudah terlupakan. Dicek dulu semua, masalah dipakai atau ngga nanti kita putuskan.

financial decluttering

Dalam keuangan, melihat kembali semua yang miliki menjadi hal yang penting. Coba cek, selama ini kita punya apa sih? Berapa sih tabungan yg kita punya? Ada aset apa lagi yang lain? Reksa dana, emas, valas, atau hal lain? Penting nih untuk kita pisahkan data-datanya dan dihitung dengan baik.

Gimana dengan hutang? Ada cicilan apa saja? Sampe sekarang ada berapa kartu kredit yang kita miliki? Kepake semua atau ngga? Ada asuransi jiwa, jenis apa nih? Uang pertanggungannya cukup ngga?

Nah dari decluttering atau beberes ini ada beberapa hal yang kita ketahui :

  • Jenis aset dan jumlah nya.
  • Hutang apa saja yang masih kita miliki. Ini meliputi semua jenis hutang yah, termasuk hutang ke keluarga/teman dekat yang selama ini terlupakan karena ngga pernah ditagih.

Dari sini kegiatan berbenah keuangan yang harus dilakukan antara lain:

  • Buat kategori aset dan catat apakah ada tujuan tertentu dari kepemilikan aset. Semuanya ya, mulai dari tabungan, reksa dana, properti, mobil, saham, emas, nilai tunai unitlink, dana di peer-to-peer lending, sampe ke uang dalam celengan ayam. Kalau punya piutang ke orang lain, catat juga detailnya.
  • Kalau punya banyak rekening bank, cek semua kelengkapan buku dan ATM nya. Ngga perlu berpikir untuk ditutup dulu, mungkin nanti perlu di tahapan perencanaan keuangan selanjutnya. Buat yang punya usaha, wajib punya nih rekening terpisah untuk pribadi dan operasional usaha.
  • Demikian juga untuk kewajiban hutang, buat pengelompokan juga. Terserah mau berdasarkan sumber hutang atau mungkin jatuh tempo nya. Berapa nominal yang masih harus dibayarkan sampai lunas. Catat semua dengan detail, termasuk hutang-hutang jenis very soft loan dari keluarga atau temen.
  • Catat semua polis asuransi yang dimiliki. Penting untuk tau berapa premi yang dibayarkan dan berapa uang pertanggungan yang akan diterima.

#2 Buang semua yang sudah tidak digunakan

Langkah berikutnya adalah mulai memisahkan barang-barang yang sudah harus dibuang. Ini meliputi barang-barang yang memang sudah rusak, sudah ngga diperlukan, sudah ada penggantinya, sudah ada lebih dari satu, atau barang yang memang harus dibuang karena alasan lain, misalnya takut ketauan istri (dalam kasus masih nyimpan barang kenangan dari mantan). Wajib buang semua.

financial decluttering

Dalam financial decluttering atau berbenah keuangan juga sama. Mulai pilah mana yang masih mau digunakan dan mana yang sudah harus dibuang. Ini contohnya:

  • Punya banyak rekening bank? Coba cek masih butuh semuanya atau ngga. Kadang masih lho nanti pas bikin perencanaan keuangan. Buat yang punya usaha apalagi, butuh pemisahan rekening untuk pribadi dan operasional usaha. Tapi kalau memang banyak banget rekeningnya, ngga ada salahnya tutup beberapa.
  • Banyak hutang konsumtif berbunga tinggi? Coba pertimbangkan untuk dibayarkan dulu dari uang yang ada.
  • Termasuk kolektor kartu kredit? Coba dijembrengin kartu-kartunya dan direnungkan, apakah masih butuh kartu sebanyak itu? Memang benar-benar dibutuhkan ataukah justru jadi pembenaran untuk belanja barang diskonan? Sisakan 2-3 kartu aja, cukup.
  • Masih mengkoleksi semua statement kartu kredit atau reksa dana yang tiap bulan dikitim ke rumah? Bakar saja semuanya. Sudah jaman digital, minta dikirim ke email saja. Daripada kirim ke rumah, bukanya aja males. Apalagi kalo suratnya kestaples di amplop, kan tambahan kerjaan bukain staples dulu #apasich.

#3 Pertimbangkan lagi semua aset dan hutang yang dimiliki

Tahapan berikutnya dalam beberes adalah mengatur kembali barang-barang yang masih digunakan. Setelah semua yang ngga dibutuhkan dibuang, semua yang masih dibutuhkan telah selesai dibersihkan, tempat penyimpanan sudah disiapkan, semua barang mulai diatur dengan urutan yang rapi.

Kalau ternyata ada yang ternyata ngga muat di tempat penyimpanan atau ngga elok masuk ke lemari, pikirkan lagi untuk dibuang atau dihibahkan saja.

financial decluttering

Dalam berbenah keuangan, sekarang saatnya untuk melihat lebih detail dari catatan aset dan hutang yang tersisa. Lihat baik-baik. Termasuk juga perhatikan mutasi dari rekening dan kartu kredit kita, apa saja yang tertulis di situ.

Punya aset yang sudah ngga digunakan tapi masih bernilai? Jual atau hibahkan saja. Saya sendiri setelah beres-beres, baru ingat saya masih punya satu set kamera lama yang terlupakan begitu saja. Pas cek di internet, harganya lumayan. Langsung deh pasang iklan jual. Lumayan duitnya dipake untuk hal yang lain.

Cek mutasi kartu kredit. Seringkali orang mendaftar jadi anggota atau berlangganan sesuatu lewat kartu kredit. Gampang soalnya.

Nih contoh kondisi-kondisi yang sering sekali terjadi:

  • Punya membership pusat kebugaran tapi tiap mikir olahraga aja langsung capek. Tujuan daftar ini biasanya biar pas lagi semangat olahraga langsung tinggal datang. Sayangnya, tu semangat tak kunjung tiba.
  • Langganan Netflix tapi ngga pernah nonton karena lebih suka suasana bioskop. Langganan Spotify tapi selalu dengerin radio.
  • Punya paket telpon paska bayar yang premium dengan kuota internet jumbo tapi di kantor dan rumah selalu pake wifi nan kencang.

Coba deh tuh dipelajari lagi, kalo memang ngga perlu, hentikan saja dulu. Membership klub kebugaran misalnya. Kumpulkan niat, olahraga ringan sendiri dulu, sambil menunggu “si semangat” sampai.

#4 Cek semua yang pernah direncanakan

Dari decluttering kadang-kadang kita bisa menemukan hal-hal yang mengingatkan kita akan rencana yang dulu pernah dibuat. Catatan-catatan peluang usaha yang ingin dibangun, brosur-brosur investasi yang ingin dicoba, sampai mungkin ke foto-foto daerah yang ingin dikunjungi.

financial decluttering

Kumpulkan semua yang memang masih relevan. Pisahkan dalam 1 penyimpanan sendiri. Ini akan menjadi “folder mimpi” yang akan berguna untuk memotivasi diri kita di tahapan perencanaan keuangan pribadi.

#5 Bersiap untuk menjadi “pribadi baru”

Setelah semua barang selesai dirapikan kembali, sekarang kita jadi tau apa saja yang saat ini kita miliki dan tersimpan rapi di lemari atau tempat penyimpanan. Kita juga jadi tau kapasitas penyimpanan yang masih tersisa untuk diisi dengan barang-barang baru yang berguna. Sekarang juga kita jadi tau kekurangan apa yang harus kita lengkapi agar barang-barang kita menjadi lebih lengkap untuk digunakan.

Dari sisi keuangan, financial decluttering membuat kita berada di posisi dimana kita jadi mengenal diri kita. Kita tau dimana kekuatan dan kelemahan keuangan kita, apa yang harus dikurangi dan ditambah, serta apa yang menjadi mimpi untuk kita capai.

financial decluttering

Setelah sampai di posisi ini, barulah kita siap untuk mulai melakukan perencanaan keuangan. Tidak ada yang bisa direncanakan jika kita belum tau apa yang sudah atau belum kita miliki.

Financial decluttering is the first step to financial planning

So, paham yang tentang financial decluttering atau berbenah keuangan? Kita akan bahas langkah berikutnya di tulisan selanjutnya. Untuk saat ini, yuk beberes keuangan dulu…

Semoga berguna.

Image: pexels

Leave a Reply