Apakah kita butuh asuransi jiwa?
Alasan kenapa kita butuh asuransi jiwa
#Alasan pertama: tanggungan
Kalo temen-temen punya tanggungan, dalam hal ini istri, anak, orang tua, adik atau sapa pun yang secara financial tergantung ama kita, maka kita harus memastikan bahwa kalo sesuatu yang buruk menimpa kita maka orang-orang yang kita tinggalkan ngga akan kesusahan untuk nerusin hidup.
Contoh aja nih, misalkan anda adalah kepala keluarga, anda dan istri bekerja sebagai karyawan, dan udah dikaruniain 1 orang anak yang masih kecil, dan untuk biaya pendidikannya nanti anda udah punya investasi tetap bulanan di reksadana.
Tiba-tiba anda menderita sakit parah dan akhirnya harus berhenti kerja dengan kondisi badan yang lumpuh total, atau parahnya lagi, anda meninggal dunia. Apa yang akan terjadi pada si anak?
Jelas masa depannya terganggu karena pendidikannya sekarang menjadi ngga terjamin lagi. Itu baru dalam pendidikan, belum lagi dalam biaya hidup keluarga yang sekarang harus tergantung pada istri saja.
Apa yang terjadi pada istri anda? Terpaksa harus bekerja lebih keras lagi karena punya 2 tanggungan di rumah yang harus dinafkahin.
#Alasan kedua: hutang
#Alasan ketiga: no assets
Bagaimana untuk single dan ibu rumah tangga?
Nah terus gimana kalo status kita saat ini masih lajang atau berkarir sebagai ibu rumah tangga? Butuh asuransi ngga? Trus gimana dengan anak kita? Mari kita bahas lagi.
Kalo single butuh asuransi jiwa ngga?
Sebenarnya sih belum butuh, kecuali kalo udah punya tanggungan, misalnya harus menanggung ortu, sodara atau punya anak asuh, atau punya utang. Kalo ngga punya tanggungan, ngapain punya asuransi.
Trus gimana kalo kena penyakit berat? Nah makanya, beli aja asuransi kesehatan, jauh lebih murah.
Trus gimana kalo si single termasuk yang idealis, ngga mau ngerepotin orang laen kalo mati muda? Makanya, daripada bayar premi asuransi jiwa mahal-mahal, mendingan beli asuransi kesehatan trus sisa uangnya pake untuk investasi yang banyak. Dijamin dah hasilnya lebih dari cukup untuk biaya kuburan dan mobil jenasah. Ngga bakalan ada yang repot kok.
Kalo ibu rumah tangga gimana?
Anak kecil butuh asuransi ngga?
Pentingnya asuransi jiwa untuk diri pribadi
-
- Karena gw ngga mau kalo something happens to me, istri gw repot ngurusin anak gw dengan hanya ngandelin gaji bulanan dia aja.
-
- Karena gw ngga mau rencana gw tentang pendidikan anak gw jadi brantakan dan akhirnya dia cuma bisa dapet pendidikan pas-pasan dengan alesan keterbatasan ekonomi.
-
- Karena gw masih punya cicilan mobil yang blom lunas, yang kalo sampe ditarik ama dealer maka istri dan anak gw mesti kemana-mana naik bis lagi.
- Karena gw blom punya cukup uang dan asset yang bisa digunain oleh istri dan anak gw untuk nutupin kebutuhan sehari-hari sampe istri gw tua nanti.
So, jangan pernah memandang remeh masalah asuransi jiwa ini, terutama bila temen-temen baru saja ngebangun, atau berencana untuk mulai ngebangun keluarga muda yang bahagia.
Tahun 2010 kan tahun asuransi, so marilah berasuransi.
Image: pixabay.com
gimana kalo istri yg bekerja dan akan segera punya anak butuh asuransi jiwa juga? kan bisa dari suaminya… thanks
Jika asuransi dari kantor suami sudah mencukupi untuk menutupi kontribusi income yg hilang dalam keluarga jika suatu saat istri berhenti bekerja maka asuransi jiwa tambahan tidak dibutuhkan lagi. Cukup menambahkan asuransi lain yang lebih dibutuhkan seperti asuransi kesehatan, penyakit kritis atau pun cacat tetap.
tulisan yang menarik Bung… tapi ada satu hal yang menggelitik benak saya… sepanjang yang saya tahu asuransi kesehatan kan preminya jauh lebih mahal daripada asuransi jiwa… dan premi kesehatan harus dibayarkan seumur hidup jika kita ingin tetap terproteksi… sementara asuransi jiwa bisa hanya dibayarkan selama 5 th atau 10 tahun untuk proteksi seumur hidup. Jika tertanggung masih hidup sampai usia 99th ada nilai tunai yang akan dikembalikan.
Hai agnes… Dari survey yang saya lakukan, premi asuransi kesehatan murni memang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan asuransi kesehatan yg dibundle dgn asuransi jiwa (hospital benefit), namun perbedaannya tidak begitu signifikan (contoh: asuransi kesehatan cigna –> produk asuransi kesehatan tanpa pengembalian premi). Jika kebutuhan seseorang pada saat ini hanya berupa asuransi kesehatan saja maka premi tersebut akan jauh lebih murah daripada membayar premi asuransi jiwa plus kesehatan. Poinnya adalah, bayarlah premi sesuai dengan kebutuhan.
Kalau berbicara mengenai asuransi yg dibayarkan hanya 5 tahun dan 10 tahun plus nilai tunai yg kembali, ini berarti kita berbicara mengenai asuransi jenis whole life atau unitlink. Untuk lebih jelasnya mengenai kekurangan produk jenis ini mungkin bisa dilihat di tulisan saya lainnya mengenai “Menghitung nilai UP asuransi” dan “Unit link vs Term life”. Dalam produk ini sendiri hanya proteksi jiwa yg akan dilindungi sampai usia 99 tahun, sedangkan fitur asuransi kesehatannya hanya akan dicover sampai usia tertentu saja, umumnya sampai usia 65 tahun (sama dengan asuransi kesehatan pada umumnya).
Mas, pake asuransi jiwa apaan? mau dong disharing.
Oia, aku dan suami kan freelancer jd gada yg cover kesehatan kami, kira2x baiknya ambil asuransi jiwa dengan tambahan asuransi kesehatan gt? trus perlu ga yah ambil tambahan asuransi penyakit kritis ataupun cacat tetap?
or bikin 2 polis yaitu asuransi jiwa sendiri n kesehatan sendiri?
bisa dishare ke emailku: hi@raxisme.com abis mo email ke mas tapi mas-nya ga nyantumin alamat emailnya.. -___-
btw, saya terbantu loh dengan penjelasan mas yang tepat dan jelas 🙂 good blog!
Thanx for comment mbak.
Kalo menurut saya memang sebaiknya mbak dan suami (khususnya suami sbg tulang punggung utama keluarga) punya asuransi jiwa plus kesehatan (termasuk penyakit kritis dan cacat). Walo pun kita termasuk jarang sakit tp tetep aja ini penting krn skali kita dirawat di rumah sakit maka biaya yg akan keluar dipastikan bisa mengganggu cash flow rumah tangga. Penyakit kritis pun demikian, krn saat kita cacat maka kemungkinan besar kita tdk akan dpt produktif lagi (kecuali utk profesi seperti penulis dll). Akan semakin berat lagi kalo punya tanggungan yg hidupnya tergantung pd kita.
Mengenai asuransi jiwa sebaiknya terpisah atau digabung, saya ngga tau pasti mana yg lebih murah, tp harusnya ngga berbeda jauh (dgn catatan asuransi jiwa menggunakan termlife). Untuk penyakit kritis sendiri pd umumnya msh digabung dgn asuransi jiwa biasa.
Saya sendiri pake asuransi jiwa (termlife) yg digabung dgn penyakit kritis + cacat tetap. Utk produknya kbetulan akan saya ceritain di tulisan berikutnya (bukan promo lho mbak, hehehe).
Note: maaf nih masih ngga pede pasang imel, kesannya udah financial planner pro aja, hehehe. Kan maunya cuma skedar sharing dan berbagi pengalaman aja…
Utk pak ibnu setiawan, terima kasih atas komennya, namun maaf banget terpaksa saya hapus. Sedari awal saya udah berkomitmen utk tidak mengijinkan adanya pesan2 sponsor di setiap komen yg masuk. Skali lagi saya mohon maaf…
Blog ini sangat bermanfaat sekali, mudah2an bisa menjadi pahala yang terus mengalir bagi penulisnya.
Saya usul, sebaiknya junior planner menceritakan akhirnya mengambil produk2 apa saja (ex: asuransi term life, asuransi kesejatan, RD, dll) sehingga yang membaca ada referensi awal 🙂
NB: saya penasaran untuk asuransi cacat tetap…akhirnya produk yang dipilih produk apa?
Terima kasih, Mbak Sofia. Ada kok semuanya saya ceritain di tulisan selanjutnya di blog ini, beberapa ada di bagian comment. Mudah2an blog ini bisa memberi sedikit masukan untuk mbak juga…
Dear Bung JR Planner, ijin share bbrp artikel ya…dengan tetap mencantumkan sumber…Thank you berat sebelumnya.
Salam,
May
Silakan 🙂 Semoga berguna utk teman2nya…
mas, kalau suami istri dua2nya bekerja, kesehatan dicover perushaan, belum punya anak, apa masih perlu asji dan askes? Mohon share-nya yaa. Bingung soalnya,hehehe
Hai, sorry banget baru sempat mengupdate blog ini sekarang. Kmrn2 agak error soalnya, ngga bisa masuk 🙂 Okeh, saya mulai balas satu2 komennya yah. Utk asji, kemungkinan besar perlu, dilihat dari tujuan keuangan yg ingin dicapai serta kontribusi masing2 dlm biaya hidup rutin. Utk askes bisa aja jika dirasa kurang mencukupi. Semoga membantu yah…